Membina Hubungan Baik Dengan Atasan


Coba jawab beberapa pertanyaan berikut ini. Apakah Anda bekerja dengan seorang atasan yang memenuhi seluruh harapan Anda? Apakah hubungan dengan bos baik dan saling menghargai kemampuan masing-masing?.  Bila jawaban Anda adalah "ya" untuk kedua pertanyaan di atas, berarti Anda beruntung. Hubungan yang baik antara atasan dan bawahan membuat suasana di tempat kerja jadi menyenangkan dan bebas stres.

Atasan memiliki berbagai macam gaya dan cara dalam mengawasi pekerjaan Anda. Ada yang menyerahkan segala sesuatunya pada Anda alias terserah Anda bagaimana mengerjakan tugas yang diberikannya, ada yang senang memerintah, ada lagi yang senang mengajarkan, dan ada yang senang memperhatikan pekerjaan sampai ke hal sekecil-kecilnya. Untuk atasan yang memberi kepercayaan pada anak buah serta memberi kebebasan dengan hanya sedikit pengawasan, tentu cocok bagi mereka yang senang bekerja secara mandiri. Jika Anda merasa nyaman dengan cara ini dan dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan yang diberikan serta dapat bekerja secara mandiri, maka pendekatan ini cocok bagi Anda.

Masalahnya, tidak semua orang dan tidak semua pekerjaan cocok dengan cara ini. Anda mungkin memerlukan masukan dari bos dan memerlukan pengawasan yang lebih banyak untuk menghasilkan pekerjaan dengan baik. Bila terjadi ketidaksesuaian dalam hal pengawasan yang Anda perlukan dan dengan yang didapat, mungkin Anda akan merasa stres. Bila perusahaan menawarkan kursus pengembangan kepribadian yang berhubungan dengan cara berkomunikasi dan cara mengelola suatu pekerjaan, daftarkan diri! Anda akan belajar mengenal diri sendiri serta mempelajari langkah sukses bekerja dengan berbagai macam orang dengan gaya yang berbeda.

CARA PAS

Tidak peduli jabatan yang Anda pegang, Anda tetap perlu menjalin hubungan baik dengan atasan. Ada atasan yang mudah bekerja sama dengan bawahannya, tetapi tidak sedikit bos yang sulit. Padahal, hubungan dengan bos merupakan hubungan yang paling penting di dalam pekerjaan Anda. Soalnya, memiliki hubungan yang sehat dengan atasan dapat memberikan kepuasan dalam bekerja.

Atasan merupakan pendukung utama dalam membantu Anda mencapai target jangka panjang. Atasan sangat mengerti tujuan serta sasaran dari perusahaan dan memahami tentang bagaimana seharusnya pimpinan masa depan yang diinginkan oleh perusahaan. Memang, Anda tidak dapat mengubah kebiasaan bos, tetapi Anda dapat memelihara mutu dari hubungan Anda dengannya.

KIAT MENJAGA HUBUNGAN SEHAT

* Perlihatkan sikap menghormati.

Walaupun Anda merasa tidak mendapat dukungan dari atasan, Anda tetap harus menghormatinya. Atasan Anda bertanggung jawab atas pekerjaan Anda dan pekerjaan sesama rekan kerja lainnya. Cobalah untuk mengerti bisnis dari perspektif atasan. Perlakukan atasan sesuai dengan jabatan dan tanggung jawabnya.

* Jangan takut.

Atasan dapat bersikap mengintimidasi, tetapi jangan lupa, bos memerlukan Anda. Nah, pahami benar, prestasi Anda merupakan kunci keberhasilan yang utama.

* Berikan yang terbaik.

Coba untuk memberikan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Bila Anda dapat memberikan apa yang menjadi harapan perusahaan, berarti Anda memenuhi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh atasan Anda. Semuanya tergantung dari Anda. Anda yang menentukan apakah ingin agar bos bersikap baik atau tidak. Coba untuk mengantisipasi kebutuhan atasan sebelum diminta.

* Berikan umpan balik secara jujur.

Atasan Anda memerlukan kejujuran walaupun mungkin jawaban jujur Anda bukan merupakan jawaban yang menyenangkan. Jangan lupa untuk menyampaikannya dengan cara yang baik serta berdiplomasi. Pilih kata-kata yang bijaksana dan gunakan nada suara yang lembut.

* Jangan coba-coba menyembunyikan masalah.

Pertama-tama coba cari jalan keluar. Bila Anda tidak dapat mengatasi masalah yang dihadapi dan masalah menjadi lebih serius, beritahu atasan sesegera mungkin. Tawarkan jalan keluar dan tanyakan kepadanya apa yang sebaiknya dan seharusnya Anda lakukan. Jangan biarkan atasan mendengar dan mengetahui permasalahan yang Anda hadapi dari orang lain.

* Beritahukan berita penting secepatnya.

Bila Anda hamil, mengidap sakit yang serius, perlu melakukan operasi, atau memerlukan waktu cuti karena masalah keluarga, katakan kepada atasan sesegera mungkin. Dengan cara ini Anda memberikan waktu padanya untuk mencari jalan keluar selama ketidakhadiran Anda di kantor.

* Tahu batas.

Jangan lupa untuk tetap menempatkan diri Anda sesuai porsi. Jangan mencampuradukkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi. Seberapa dekatnya hubungan Anda dan atasan, tetaplah bersikap wajar dan tahu batasan-batasannya.

* Bersikap positif.

Bila terjadi kesalahan, sikap positif sangat berarti bagi rekan-rekan sekerja, termasuk bos Anda. Berkomunikasilah yang baik, bukan menyalahkan atau mengeluh.

* Kendalikan rasa marah.

Marah di hadapan atasan tidak akan mencapai jalan keluar, justru memperlihatkan kepada atasan bahwa Anda tidak dapat mengendalikan emosi. Hal ini tidak berarti Anda harus duduk diam bila ada hal yang membuat Anda marah, tetapi komunikasikan kemarahan Anda dengan cara yang baik dan tepat. Bila merasa sulit mengendalikan kemarahan, sebaiknya Anda mengikuti kursus yang sesuai dengan topik yang Anda perlukan.

* Akui kelebihan.

Bila atasan mengatakan Anda telah bekerja dengan baik, ucapkan terima kasih yang tulus. Sadari bakat Anda dan pertahankan.

* Hadapi kegagalan.

Tidak ada orang yang sempurna. Termasuk Anda. Minta saran dari atasan dalam mengatasi kelemahan dan kekurangan Anda. Terapkan saran atasan dan tujunkkan padanya bahwa Anda melakukan yang terbaik untuk memperbaiki diri.




Blog Ini Didukung Oleh :


0 comments:

Post a Comment