6 Gaya Hidup Orang Kota yang Memperpendek Umur
Gaya hidup di kota dengan di desa memang jauh berbeda. Penelitian mengungkapkan, harapan hidup penduduk pedesaan lebih tinggi dibanding penduduk perkotaan, meskipun daerah pedesaan yang ditinggali merupakan kawasan miskin dan jauh dari pusat kota.
Tak
heran, banyak para pensiunan yang berharap dapat menghabiskan sisa
umurnya di desa. Rendahnya angka harapan hidup di perkotaan tersebut tak
lepas dari gaya hidup warga kota yang tak sehat. Berbagai gaya hidup
warga kota yang dapat memperpendek umur antara lain:
1. Suka Begadang
Warga
kota seringkali menghabiskan waktunya di siang hari untuk bekerja. Di
malam hari, bukannya beristirahat, banyak orang di perkotaan yang justru
nongkrong di kafe-kafe atau ke tempat hiburan sampai larut malam.
Begadang bukan hal yang buruk bagi kesehatan. Yang berisiko adalah apabila sampai kekurangan tidur dan mengganggu jam biologis. Berbagai penelitian menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke hingga kanker.
Begadang bukan hal yang buruk bagi kesehatan. Yang berisiko adalah apabila sampai kekurangan tidur dan mengganggu jam biologis. Berbagai penelitian menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke hingga kanker.
2. Mudah stres
Macet, polusi, cuaca panas ditambah tekanan pekerjaan membuat warga kota lebih rentan stres. Pada tahap tertentu, stres dapat berakibat baik sebab memicu orang untuk berupaya keras. Namun stres yang tak dikelola dengan baik justru bahaya bagi kesehatan.
Stres diketahui dapat memicu depresi dan gangguan mental jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan sebuah penelitian terbaru menemukan stres dapat mengubah struktur DNA seseorang dan diturunkan kepada anak-anaknya.
Macet, polusi, cuaca panas ditambah tekanan pekerjaan membuat warga kota lebih rentan stres. Pada tahap tertentu, stres dapat berakibat baik sebab memicu orang untuk berupaya keras. Namun stres yang tak dikelola dengan baik justru bahaya bagi kesehatan.
Stres diketahui dapat memicu depresi dan gangguan mental jika tidak ditangani dengan baik. Bahkan sebuah penelitian terbaru menemukan stres dapat mengubah struktur DNA seseorang dan diturunkan kepada anak-anaknya.
Kehidupan kota memang menawarkan jaminan finansial yang lebih baik.
Banyak pekerjaan dan uang yang bisa diperoleh di kota. Akibatnya, makin
banyak orang berlomba-lomba membeli kendaraan untuk menunjang
mobilitasnya.
Sudah tak terhitung berapa banyak jumlah kematian dan kerugian akibat kecelakaan lalu lintas. Kebanyakan kasus tersebut disebabkan oleh human error, bisa karena lalai saat mengemudi, atau mengemudi ugal-ugalan.
Sudah tak terhitung berapa banyak jumlah kematian dan kerugian akibat kecelakaan lalu lintas. Kebanyakan kasus tersebut disebabkan oleh human error, bisa karena lalai saat mengemudi, atau mengemudi ugal-ugalan.
4. Malas berolahraga
Lengkapnya infrastruktur dan fasilitas di kota memang mempermudah aktifitas. Namun karena merasa saking mudahnya, orang jadi sedikit bergerak dan malas berolahraga. Apalagi sebagian pekerjaan di kota mengharuskan duduk sepanjang hari di kantor.
Ada banyak jenis penyakit yang bisa diperangi dengan berolahraga, mulai dari diabetes, penyakit jantung, stroke, asma hingga kanker. Olahraga juga dapat memperkuat otot-otot, meningkatkan keseimbangan fisik dan meningkatkan stamina.
Lengkapnya infrastruktur dan fasilitas di kota memang mempermudah aktifitas. Namun karena merasa saking mudahnya, orang jadi sedikit bergerak dan malas berolahraga. Apalagi sebagian pekerjaan di kota mengharuskan duduk sepanjang hari di kantor.
Ada banyak jenis penyakit yang bisa diperangi dengan berolahraga, mulai dari diabetes, penyakit jantung, stroke, asma hingga kanker. Olahraga juga dapat memperkuat otot-otot, meningkatkan keseimbangan fisik dan meningkatkan stamina.
5. Suka makan junk food
Sebagian besar penyakit yang diderita manusia disebabkan oleh asupan makanan sehari-hari. Makanan yang masuk dalam tubuh akan diolah lewat proses metabolisme tubuh. Beberapa residu atau sisa makanan ada yang ditimbun atau menumpuk dalam tubuh.
Timbunan lemak dan kolesterol diketahui berisiko menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memicu hipertensi, stroke dan serangan jantung. Makanan yang banyak mengandung gula juga dapat memicu diabetes. Makanan seperti ini banyak terkandung dalam junk food.
Sebagian besar penyakit yang diderita manusia disebabkan oleh asupan makanan sehari-hari. Makanan yang masuk dalam tubuh akan diolah lewat proses metabolisme tubuh. Beberapa residu atau sisa makanan ada yang ditimbun atau menumpuk dalam tubuh.
Timbunan lemak dan kolesterol diketahui berisiko menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan memicu hipertensi, stroke dan serangan jantung. Makanan yang banyak mengandung gula juga dapat memicu diabetes. Makanan seperti ini banyak terkandung dalam junk food.
6. Suka mencari hiburan
Tak ada salahnya memang mencari hiburan untuk meredakan ketegangan pikiran dan melepas penat. Namun kota menawarkan banyak hiburan yang memikat dan tak sehat seperti bar, lokalisasi dan klub-klub malam yang menawarkan alkohol dan narkoba.
Hiburan mahal ini tak hanya membuat boros, melainkan juga berisiko merusak kesehatan. Hubungan seks yang tak sehat dapat menularkan penyakit menular seksual, sedangkan alkohol dan narkoba dapat menyebabkan kecanduan dan hilang kesadaran.
Sumber
Blog Ini Didukung Oleh :
0 comments:
Post a Comment