Gaya Hidup Remaja Kian Memperhatikan
Penyitaan
15.000 VCD/DVD porno yang dilakukan petugas Polresta Medan mendapat
apresiasi dari seorang psikolog. Menurutnya, banyak dampak yang
ditimbulkan jika remaja mengakses gambar atau film porno tersebut, di
antaranya terjadi hubungan pra nikah atau hamil diluar nikah.
Sebenarnya, lanjut Psikolog, Irna Minauli, tidak hanya film porno saja
yang mempengaruhi gaya hidup remaja. Sejumlah tayangan di televisi
seperti adegan ciuman, hamil diluar nikah tanpa ada rasa malu dan
dianggap hal biasa di kalangan selebritis, menyebabkan perubahan gaya
hidup sebagian remaja menjadi sangat memprihatinkan.
“Ada
tayangan di televisi yang dianggap tidak wajar. Misalnya, hamil di luar
nikah tanpa ada rasa malu dan sudah dianggap biasa. Anehnya, perilaku
seperti ini dianggap sebagai gaya hidup. Saat ini sudah tidak ada lagi
sanksi sosial seperti dikucilkan dan menganggap hal itu sebagai aib,”
kata Irna Minauli. Dia mengakui banyak video adegan mesum yang
diperankan remaja sebagai dampak mudahnya mengakses film atau gambar
porno. “Ada orang yang senang memamerkan organ seksualnya kepada orang
lain dengan cara merekam atau disebut eksibisionis. Ini merupakan
gangguan perilaku seksual dengan alasan kenang-kenangan,” jelasnya.
Selain
itu, film porno juga memicu tingkat kematangan seksual remaja menjadi
lebih cepat, yakni pada usia 10-12 tahun. Pasalnya, tontonan itu
memunculkan rasa ingin tahu di kalangan remaja tentang apa yang
dilihatnya. Kondisi ini diperparah lagi, karena masih banyak orangtua
yang enggan membicarakan masalah seks dengan anaknya. “Banyak orangtua
yang merasa risih berbicara seputar seks dengan anaknya. Akibatnya, si
anak tidak mendapatkan informasi yang benar. Padahal peran orangtua
sangat besar agar si anak tidak mencari tahu sendiri dan mendapatkan
informasi yang salah,” tambahnya.
Menurut
Irna, remaja yang sering menonton film atau gambar porno karena
cenderung mengalami bosan, merasa kesepian, marah, mengalami stres dan
ketegangan atau biasa disebut BLAST (Bored, Lonely, Angry, Stress,
Tension). “Jika remaja mengalami BLAST, maka sangat rentan melakukan
hal-hal yang negatif seperti mengakses situs porno. Padahal, seorang
anak yang sering mengakses situs porno menyebabkan konsentrasi
belajarnya terganggu,” jelasnya.
Untuk
mencegah remaja mengakses gambar atau film porno, diperlukan penanaman
nilai-nilai moral dengan memberikan pendidikan agama kepada remaja.
“Saat ini, pelajaran Biologi sudah bisa masuk kurikulum SD. Seharusnya,
pendidikan seks masuk dalam kurikulum pendidikan, jika masih banyak
orangtua yang risih membicarakan masalah seks kepada anaknya,” ungkap
Irna sembari menambahkan, berdasarkan sebuah penelitian, remaja yang
melakukan seks di luar nikah karena tidak mendapatkan pendidikan seks
dari keluarga.
Banyak
hal-hal negatif jika remaja melakukan seks diluar nikah. Selain
kehilangan perawan (bagi wanita-red), bisa juga terkena penyakit
menular. Tidak hanya itu, remaja akan putus sekolah akibat hamil diluar
nikah. “Pada akhirnya, mereka akan sulit mendapatkan pekerjaan yang
layak. Ini juga menjadi penyebab kemiskinan, karena orang yang tidak
sekolah tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang layak," ujar Irna.
Blog Ini Didukung Oleh :
0 comments:
Post a Comment